By: G. Sukaton
3. Mulailah dengan satu langkah kecil
Ribuan kilometer perjalanan dimulai dengan satu langkah kecil. Ini adalah cara untuk menghilangkan keraguan. Dengan mengambil langkah kecil, Anda sedang menunjukkan bukti pada pikiran Anda bahwa Anda lebih, dan Anda bisa melakukan lebih dari yang Anda pikirkan. Kini Anda sudah memiliki satu tujuan. Lakukan brainstorming untuk mengantar diri Anda ke tempat yang Anda inginkan.
Rencana bagus adalah melihat orang-orang yang telah melakukan apa yang ingin Anda lakukan. Bila Anda tidak memiliki rencana, itu artinya sedang merencanakan kegagalan. Temukan mereka dan belajarlah banyak hal dari mereka. Anda bisa mengetahui apakah mereka memiliki program pelatihan, atau buku yang bisa Anda baca. Memiliki mentor akan membantu mempercepat proses kemajuan pengembangan diri Anda. Mereka bisa membantu menunjukkan apa yang perlu Anda lakukan dan menghindarkan diri Anda dari mengikuti jejak kesalahan/kegagalan mereka.
4. Buatlah daftar tentang kesuksesan Anda
Kita semua butuh alarm yang selalu mengingatkan bahwa kita sangat baik. Anda lebih dari sanggup untuk mencapai apa pun yang ingin Anda capai, tetapi Anda sering lupa saat mengalami hambatan. Daftar sukses dapat membantu mengingatkan Anda mengapa Anda tidak boleh melepaskan kepercayaan diri Anda.
Daftar kesuksesan adalah kumpulan semua pencapaian Anda. Bisa berupa karya tulis buku atau membuat blog pribadi, komunitas yang bergerak di bidang sosial, dan sebagainya. Catat semua prestasi Anda, entah itu besar ataupun kecil.
Berikut adalah beberapa contoh dari apa yang dapat Anda rekam dalam daftar kesuksesan Anda:
- Berhasil membaca 1 buku dalam satu bulan.
- Mengisi kajian umum tiga kali dalam seminggu.
- Bertambah hafalan Qur’an Anda.
- Rutin menulis artikel untuk blog pribadi Anda.
- Mengajak 12 orang untuk kajian Islam dalam satu tahun.
- Istiqomah saum Senin-Kamis selama satu tahun.
- Menjadi khatib Jum’at.
- Membuka program pelatihan pengembangan pribadi.
Tak perlu khawatir tentang prestasi Anda, besar ataupun kecil. Jika itu adalah sebuah prestasi, catat saja dalam daftar kesuksesan Anda. Saat Anda mulai meragukan diri sendiri, bacalah daftar kesuksesan Anda. Lihatlah semua hal positif yang telah Anda lakukan. Ingatkan diri Anda bahwa Anda mampu dan Anda memiliki bukti untuk membuktikannya.
Perlu Anda ketahui bahwa prestasi besar sebenarnya hanya sekumpulan prestasi kecil yang pernah Anda raih. Keyakinan Anda juga akan tumbuh bila Anda sadar bahwa Anda sedang mencapai sesuatu.
5. Tentukan target Anda sendiri
Jangan pernah berpikir bahwa prestasi Anda terlalu kecil untuk disyukuri. Hasilnya akan tampak seperti itu jika Anda mulai membandingkan diri Anda dengan orang lain. Bahkan jika Anda menyelesaikan program membaca Qur’an one day one juz sekalipun, akan ada orang lain di luar sana yang berhasil menyelesaikan hafalan Qur’an satu bulan satu juz. Ini adalah siklus tanpa akhir saat Anda membandingkan diri Anda dengan orang lain sepanjang waktu.
Tetapkan target Anda sendiri. Syukuri jika sudah berhasil memperoleh kemajuan. Beberapa orang akan sukses lebih cepat dari yang lain. Itu bukan sebuah masalah. Hidup bukan “sprint” melainkan “maraton.”
Akan jauh lebih baik jika Anda fokus pada apa yang dapat Anda lakukan untuk memperbaiki diri sendiri daripada membandingkan diri Anda dengan orang lain. Teruslah tumbuh, tetapkan tujuan, dan terus bergerak maju, selangkah demi selangkah, dengan sabar. Anda akan menjadi pribadi yang lebih baik seiring dengan berjalan waktu. Manusia tidak akan bisa bersyukur selama belum bisa mengidentifikasi tanda-tanda kebesaran Allah yang ada pada dirinya. Berkata Nabi Muhammad Saw.:
“Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia.”
(HR. Ahmad, ath-Thabrani, ad-Daruqutni)
Tidak masalah seberapa lambat Anda melakukannya, yang terpenting adalah Anda terus berjalan.
Seperti kata Imam Syafi’i:
“Ketika engkau sudah berada di jalan yang benar menuju Allah, maka berlarilah. Jika sulit bagimu, maka berlarilah kecil. Jika kamu lelah, berjalanlah. Jika itu pun tidak mampu, merangkaklah. Namun, jangan pernah berbalik arah atau berhenti.”
(Imam As-Syafi’i)
Yakinilah apa yang sudah menjadi ketetapan Allah Swt. dan berupayalah untuk menggapai rida-Nya dengan terus-menerus melakukan taqarrub ilallah (mendekat untuk taat kepada Allah), sehingga tercapai ma’rifatullah (mengenal Allah).
Seperti firman-Nya:
“Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu pun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan, dan hati, agar kamu bersyukur.”
(QS. An-Nahl: 78)
“Dan sungguh, akan Kami isi neraka Jahanam banyak dari kalangan jin dan manusia. Mereka memiliki hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah), dan mereka memiliki mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengarkan (ayat-ayat Allah). Mereka seperti hewan ternak, bahkan lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lengah.”
(QS. Al-A’raf: 179)
Apa Selanjutnya
Segenap potensi hidup yang disebutkan di atas, bila sudah berhasil digali dan dikembangkan, maka gunakanlah untuk:
- Memahami problematika umat.
- Mencari solusi atas setiap persoalan hidup.
- Bergerak sebagai pengemban dakwah di tengah umat.
- Mengajak umat untuk ikut berjuang.
- Berjuang bersama umat mengembalikan kehidupan Islam.
Apabila hal-hal di atas dikerjakan dalam sebuah kelompok dakwah atau lembaga pendidikan Islam yang solid dan memiliki persepsi yang sama seperti yang sudah dipaparkan, maka, insya Allah, pertolongan Allah Swt. yang kita nantikan akan turun, dan kita menjadi bagian dari upaya itu dengan izin dan rida Allah. Aamiin.
Selamat menjadi pribadi baru yang lebih baik.
Kenanglah selalu kalimat ini:
“Kata yang paling menyedihkan dalam hidup adalah, ‘Seandainya saya dulu...’”
–noname
One thought on “Artikel – Menggali Potensi Diri (Bagian 2)”