Oleh: Jumadi Subur (Roudlotul Jannah Islamic School)
Ada resep yang paling mudah dari teman saya agar hari kita selalu menyenangkan, yaitu memulai hari dengan memberi. Teman saya menganjurkan agar setiap pagi sebelum berangkat kerja atau lebih pagi lagi, sepulang salat Subuh, carilah orang yang bisa Anda bantu. Bantu apa pun. Bisa memberikan sedekah, membantu biaya pengobatan, membantu mengangkat beban bagi orang tua, menyeberangkan jalan, atau bantuan lainnya.
Teman saya yang lain lagi yang bekerja di Jakarta, dia menjadi bulok di sana, alias bujangan lokal (he...). Tinggal di kos bersama teman-temannya yang lain. Ia mempunyai kebiasaan yang sangat patut ditiru, yakni berbagi. Caranya macam-macam. Ada saja cara dia berbagi. Kadang ia membeli koran dari tukang koran di lampu merah dalam jumlah yang banyak, 5–10 eksemplar. Lalu, koran itu dibagi-bagikan ke Pak Polisi, para tukang ojek, dan siapa saja yang dijumpai yang kira-kira butuh koran.
Di waktu lainnya, dia membeli nasi bungkus di warteg depan kos, 4–5 bungkus. Lalu, dibagikan kepada orang-orang yang membutuhkan yang dijumpainya di jalan. Tukang tambal ban yang biasa mangkal malam sampai pagi, para pengemis, atau gelandangan yang ia jumpai menjadi sasaran operasinya. Ia juga tidak lupa selalu memasukkan lembaran uang ke kotak infak di masjid sehabis salat Subuh.
Ternyata cara yang ia tempuh itu menjadi rahasia baginya agar ia bisa melalui hari itu dengan bahagia. Maka, setiap hari ia selalu riang, hampir tak pernah terlihat keluh kesah. Wajahnya selalu bersinar dan senyumnya selalu terbuka lebar.
Masih banyak cerita serupa. Saya juga merasakan hal yang sama. Meski belum bisa rutin seperti mereka dan masih kadang terlupa, namun saat saya lakukan resep tersebut, ternyata hati saya lebih plong rasanya. Bisa menyikapi banyak hal dari sisi positif. Dan rasanya pekerjaan menjadi lebih mudah, beban apa pun terasa menjadi ringan.
Apakah itu yang namanya keajaiban memberi? Mungkin saja. Kenyataannya, memberi sungguh-sungguh melegakan hati. Manfaatnya terasa bukan saja bagi yang menerima, justru bagi orang yang melakukannya akan merasakan kebahagiaan yang luar biasa.
Itu juga yang saya rasakan ketika berbagi ilmu. Saat memberikan training motivasi atau sharing apa pun, nyatanya saya justru yang merasa bersemangat. Merasa lebih tenang, nyaman, dan ada sesuatu yang lain yang sangat terasa—damai.
Ternyata memberi tidak harus berupa materi. Kita bisa berbagi ilmu, berbagi perhatian, berbagi semangat, termasuk juga berbagi uang tentunya.
Silakan mencoba dan rasakan kelegaannya. Rasakan kebahagiaannya. Dan hari-harimu akan menjadi lebih indah.
Selamat menikmati Ramadhan. []