Oleh: Jumadi Subur (Direktur Roudlotul Jannah Islamic School)
Tindak lanjut dari refleksi diri adalah terus menjaga agar stamina semangat. Untuk menjaga agar semangat tetap melekat, kita perlu pasang siasat. Untuk terus bisa menimba ilmu, kita harus mau berguru. Imam Syafii pernah berkata, "Kamu tidak akan mendapat ilmu kecuali dengan enam hal, yaitu kecerdasan, gemar belajar, sungguh-sungguh, memiliki biaya, bergaul dengan guru, dan perlu waktu lama.”
Dalam dunia olahraga, ada nasihat begini, “Kalau aku tidak berlatih sekali, aku tahu. Kalau aku tidak berlatih dua kali, pelatihku tahu. Kalau aku tidak berlatih tiga kali, penonton akan tahu.” Maka, berhati-hatilah dalam bekerja. Kalau kita malas belajar, ogah membaca, malas upgrade diri, malas mencari ilmu, banyak orang akhirnya akan tahu bahwa kita tidak bermutu.
Bekerja di era informasi seperti ini ibarat berselancar di ombak yang terus meninggi. Jika tidak menyesuaikan liukan gelombang, kita bisa tergelincir. Termasuk kebodohan yang paling bodoh dan kegilaan yang paling gila adalah jika kita ingin meraih hasil yang berbeda tapi melakukan cara kerja yang begitu-begitu saja, tidak cepat bergerak, tidak segera bertindak, tidak belajar untuk lebih cerdas, tidak bekerja lebih keras, tidak mau melangkah lebih bergegas.
Untuk menjadi ahli di bidang tertentu, kata para ahli, Anda harus memiliki 10.000 jam terbang. Bukan sekadar terbang biasa, namun "terbang" yang diikuti dengan pendampingan. Miliki guru expert yang punya keahlian di bidang yang Anda ingin ahli di bidang itu.
Miliki banyak guru agar ilmunya bukan itu-itu melulu. Hadiri forum ilmu agar otakmu selalu mendapat nutrisi yang bermutu. Pilihlah guru yang benar-benar punya ilmu, bukan orang yang sekadar bisa ngomong atau ngebanyol, namun memang alim yang amanah, apalagi jika ia punya pengalaman, expertise, dan pengetahuan.
Guru artinya bisa digugu dan ditiru. Diikuti dan diteladani. Maka, idealnya ada pertemuan rutin yang berkala, terjadwal, dan terprogram. Pertemuan rutin dalam forum ilmu dan interaksi intens agar ilmu yang didapatkan bisa langsung diaplikasikan, termonitor, dan dievaluasi.
Belajar. Mendengar. Menyerap. Menyarikan. Terapkan. Rutinkan. Mengapa?
- Karena belajar itu perintah Tuhan.
- Agar nasib tidak gitu-gitu saja.
- Hidup bertumbuh dan membuat perubahan.
Meningkatkan motivasi belajar dengan prinsip-prinsip Islam bukan hanya membantu kita meraih kesuksesan pribadi dan bisnis, tetapi juga mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dengan niat yang ikhlas, manajemen waktu yang baik, menghindari kemalasan, dan mencari ilmu dari sumber yang benar, kita dapat meningkatkan motivasi belajar dan meraih keberkahan dalam menuntut ilmu. []