Oleh: Jumadi Subur (Direktur Roudlotul Jannah Islamic School)
Dalam perjalanan hidup yang penuh liku, refleksi dan muhasabah diri adalah dua pilar penting yang menopang langkah kita menuju masa depan yang lebih baik. Dalam Islam, muhasabah diri bukan sekadar introspeksi biasa, tetapi sebuah proses spiritual yang mendalam untuk mengevaluasi diri di hadapan Allah SWT. Dengan merenungkan perjalanan hidup, kita dapat mengidentifikasi kekurangan, memperbaiki diri, dan merencanakan langkah-langkah yang lebih baik di masa mendatang. Istilah lain yang sering digunakan adalah muhasabah.

Muhasabah berasal dari kata hasaba yang berarti menghitung atau mengevaluasi. Dalam konteks spiritual, muhasabah adalah proses menghitung amal perbuatan, baik yang tampak maupun yang tersembunyi. Ini bukan sekadar mengingat-ingat apa yang telah kita lakukan, tetapi juga memahami niat dan motivasi di balik setiap tindakan.
Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an, "Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan." (QS. Al-Hasyr: 18).
Ayat ini mengingatkan kita untuk selalu mengevaluasi diri sebelum hari perhitungan tiba. Muhasabah adalah cara untuk mempersiapkan diri menghadapi hari itu, dengan memperbaiki diri dan meningkatkan kualitas ibadah.
Refleksi adalah proses merenungkan pengalaman hidup untuk menemukan hikmah dan pelajaran. Setiap peristiwa, baik suka maupun duka, adalah kesempatan untuk belajar dan tumbuh. Dengan merefleksikan pengalaman, kita dapat memahami pola-pola perilaku, mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan diri, serta menemukan cara untuk meningkatkan diri.
Dalam Islam, refleksi juga mencakup merenungkan ayat-ayat Al-Qur’an dan sunah Rasulullah SAW. Dengan merenungkan firman Allah, kita dapat memahami tujuan hidup, menemukan petunjuk, dan meningkatkan keimanan.
Bulan suci Ramadan adalah sarana paling tepat untuk melakukan refleksi dan muhasabah agar kita siap menyambut hari depan dengan lebih baik. Agar kita benar-benar menjadikan Ramadan sebagai bulan meningkatkan kualitas diri. Dalam segala hal: keimanan, ilmu, hubungan sosial, bahkan dalam bisnis.